JENIS-JENIS
ORGANISASI
Organisasi dibagi menjadi 2, yaitu Organisasi Sosial dan
Organisasi Komersil. Berikut ini pengertian dari tipe Organisasi tersebut.
·
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
tidak dapat mereka capai sendiri. Ada dua istilah yang digunakan, yaitu:”social
institution” dan”lembaga kemasyarakatan”.
·
Organisasi Komersil
Organisasi Komersil adalah organisasi yang berkembang di
dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir
organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia
lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari
pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk
social. Tetapi banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi
itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu
dan teori dari organisasi.Terhubung dengan itu makalah ini dibuat untuk pembaca
agar dapat mengenal lebih dari pengertian organisasi serta masyarakat juga
dapat membuat organisasi itu sendiri dan dapat mengelola nya dengan baik.Inti organisasi
belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari
semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan
organisasi.
BENTUK-BENTUK KERJA
SAMA YANG ADA DI DALAM ORGANISASI
Bentuk-bentuk kerjasama di dalam Organisasi dibagi menjadi
4, yaitu ;
·
Joint Venture
Join Venture adalah bergabungnya suatu perusahaan dengan
perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi secara bersama-sama. Pihak
pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian
saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan, ada satu contoh joint
venture yaitu sebagai berikut :
- Contoh dari Kerjasama Joint Venture : Perusahaan ASUS dan Gigabyte, Asosiasi Panel Kayu Indonesia (ASI) dan Asosiasi Pabrik Kertas Indonesia (APKI).
·
Holding company
Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi
beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui
pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation),
ada satu contoh holding company sebagai berikut :
- Contoh dari Kerjasama Holding Company : Trans Corp mempunyai 2 cabang stasiun televise, yaitu Trans7 dan TransTV.
·
Trust
Trust atau kepercayaan adalah suatu kepercayaan dari atasan
kepada bawahannya atau sebaliknya. Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat
penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif. Bentuk trust yang muncul
sangat jelas terjadi ketika atasan dan bawahan saling mengenal, contohnya
sebagai berikut :
- Contoh dari Trust : Atasan yang memberikan suatu pekerjaan
kepada bawahannya dengan penuh kepercayaan.
·
Kartel
Kartel sering terbentuk oleh para peserta tender yang
bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu
anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini
dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara
didalamnya.
- Contoh dari Kartel yaitu Praktik monopoli dan persaingan usaha
kesepakatan dalam penetapan dan kenaikan harga serta pembagian pasar.
KONFLIK DALAM
ORGANISASI
Didalam suatu Organisasi juga dapat terjadi sebuah konflik.
Berikut ini adalah penjelasan dari konflik tersebut sendiri dan cara untuk
menangani konflik tersebut ;
Sumber Konflik
Konflik di dalam suatu Organisasi rata-rata dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa dari masing-masing individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
ciri-ciri individual dalam interaksi sosial tersebut, konflik merupakan situasi
yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak
pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
Penanganan Konflik
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik tersebut; kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan tersebut terlebih dahulu. Meskipun begitu cara seperti ini sebenarnya belum menangani kepada persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik tersebut (kurang efektif).
Selain itu, juga ada cara yang dapat ditempuh untuk
menangani konflik tersebut, adalah dengan , menyelesaikan masalah tersebut
secara integratif, mendominasi atau menekan dan berkompromi.
Berikut adalah penjelasannya ;
MENYELESAIKAN DENGAN CARA INTEGRATIF
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik
antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa
dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).
Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan
bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini
merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit
tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan
jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.
DOMINASI
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu
keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya
“tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan
yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang
lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi
bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan
dengan suara terbanyak (voting).
KOMPROMI
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan
menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win
solution ). Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan
yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang
merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan
organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat
penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua
belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.
SUMBER :